Preambule

Saya menjalani sebuah profesi yang berhubungan erat dengan rutinitas masyarakat khususnya dalam pembangunan baik pembangunan fisik, ekonomi hingga pembangunan sosial/mental masyarakat.
10 April 2014 adalah awal pekerjaan saya ini dimulai (setidaknya syah menurut SK). berprofesi sebagai seorang tenaga pendamping masyarakat bukanlah suatu hal yang saya cita-citakan, bahkan tak pernah terbayangkan sedikitpun bahwa saya akan menjalani profesi seperti saat ini. Boleh dibilang saya "terjerumus" kedalam dunia pemberdayaan karena peruntungan nasib yang membawa saya ke jalan ini.

Menjalani hidup, mencari nafkah untuk diri sendiri (pada saat itu sebelum menikah) dan membantu orang tua adalah yang utama, berbagai macam pekerjaan selama itu tidak bertentangan dengan norma agama dan direstui orang tua akan saya jalani, termasuk pernah menjadi kuli angkut kayu bahan bakar pabrik tahu.


Cerita berlanjut seiring dengan orientasi awal seperti yang disebutkan di atas, namun cerita di lapangan ternyata banyak membawa pengaruh terhadap orientasi awal saya bekerja terlebih saat ini saya sudah berkeluarga dengan baru dikaruniai satu orang putra yang secara kebetulan juga catatan takdir hidup saya menuliskan bahwa saya mempunyai seorang istri yang ketika saya nikahi berprofesi sama dengan apa yang saya jalani (hanya berbeda pada spesialis penanganan).

Saat ini ada sebuah tekad yang mau tidak mau, suka tidak suka, percaya ataupun tidak telah muncul sebuah tekad dimana niat saya bekerja mencari nafkah sudah mulai berkurang (untuk profesi ini) yang lebih besar saat ini adalah rasa ingin membantu dan berkontribusi baik fisik, mental maupun materi terhadap pembangunan lingkungan masyarakat. Perasaan ini yang saya tahu bukan hanya dirasakan oleh saya seorang, melainkan oleh kawan-kawan permberdaya lainnya terutama bagi mereka yang dirasa sudah cukup banyak menelan pahit manis dari profesi ini.

Suka dan Duka..
Yaaa. Dua kata yang cukup merangkum semua yang dialami, tapi takkan pernah cukup kata untuk mengungkapkan apa yang selama ini dirasakan. Yang jelas ketika terpancar senyum tulus dari masyarakat, hal itu seakan menjadi sebuah bahan bakar baru untuk hari esok dengan profesi yang sama "PEMBERDAYA"

FASILITATOR PEMBERDAYA..
Profesi atau Niat Hati..?? yang jelas bukanlah suatu pekerjaan yang cukup populer layaknya mentri dan mantri pun tak se-terkenal artis dan selebritis tapi setidaknya kami menjadi salah satu aktor penting dalam drama pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.


0 comments:

Post a Comment